1. Cinta.
Jika sudah sama-sama cinta, mari dibangun cinta ini semoga sampai akhir hayat. Memang jika tidak ada rasa cinta dan kasih sayang maka tidak mungkin menjalin jodoh yang harmonis.
2. Taawun (Tolong Menolong/ saling membantu/ kerja sama)
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Sebagaimana menurut Imam Gazali, rukunnya kerja sama suami istri itu seperti dua tangan. Imam Mulyo berkata, tolong menolonglah atau rukunlah kalian seperti rukunnya tangan kanan dan kiri. Dua tangan ini selalu kerja sama. misalnya tangan kanan kotor maka tangan kiri yang membersihkan begitu sebaliknya, jika tangan kanan gatal yang menggaruk tangan kiri dan jika tangan kiri gatal yang menggaruk tangan kanan. jika dua-duanya gatal maka saling menggaruk. nah itu seperti itulah gambaran rumah tangga. suami digambarkan seperti tangan kanan sedangkan istri digambarkan seperti tangan kiri. jika yang satu pengertian dan yang satunya menerima maka rumah tangga akan harmonis. Bagaimana caranya? padahal tangan kanan itu tugasnya baik-baik sedangkan tangan kiri tugasnya jelek-jelek. tapi tidak pernah berantem. karena tangan kanan pengertian sedangkan tangan kiri menerima. tangan kanan tugasnya tanda tangan, bekerja, berjabat tangan, mempersilahkan seseorang, menghitung uang juga menggunakan tangan kanan. makanya tangan kanan berkata “hei tangan kiri, kamu jangan ribut, kamu tidak perlu susah, kamu tidak perlu bingung, aku yang bekerja, aku yang mencari uang, aku yang menghitung uang, jika sudah punya uang aku belikan jam, kamu yang memakai.” Nah jika rumah tangga sudah seperti ini, suami bekerja, mencari nafkah kemudian diberikan kepada istri, kemudian sang istri tidak menuntut dan menerima, insyaallah rumah tangga harmonis dan bahagia. jangan seperti rukunnya dua telinga. dua telinga ini rukun tapi ndak pernah ketemu. jika telinga kanan ingin bertemu telinga kiri akan berpaling begitu sebaliknya. selain itu, sifatnya saling iri. jika telinga kanan dipasang anting-anting 10gram maka yang kiri juga 10 gram. jika rumah tangga mempunyai sifat iri seperti ini maka hidupnya tidak tenang.
sebagaimana syiir berikut:
gampang kebujuk nafsu angkoro ing pepaesing gebyaring dunyo iri lan meri sugihe tonggo mulo atine peteng lan nisto.
Tonggone tuku kol, atine donkol
tonggone tuku TV, atine iri
tonggone tuku kalung, atine ngelung2
tonggone tuku gelang, atine melang2
jika rumah tangga seperti ini maka tidak akan tenang. justru jika tetangga beli mobil harus mengucap Alhamdulillah.
3. Musyawarah (dibahas bersama)
Dalam rumah tangga yang memiliki tujuan baik/ maksud nya baik tapi karena tidak musyawarah maka akhirnya bertengkar. ada sebuah cerita rumah tangga, dahulu kala ada sepasang suami istri yang saling menyayangi. sang istri memiliki kalung tapi tidak ada liontinnya, sedangkan suaminya memiliki sepedah tetapi tidak ada boncengannya. karena mereka sangat mencintai pasangannya masing-masing, maka sang istri berniat membelikan boncengan untuk suaminya, sedangkan sang suami ingin membelikan liontin untuk sang istri. Nah suatu ketika mereka pergi ke pasar, karena tidak memiliki uang untuk membeli barang yang diinginkan, sang istri menjual kalungnya untuk membeli boncengan, sedangkan suaminya menjual sepeda untuk membeli liontin. sesampainya di rumah mereka berdua akhirnya bertengkar.
“dimana sepedahmu?” “sudah ku jual untuk membelikan liontinmu”
“kalung mu mana?” “ sudah ku jual untuk membelikan boncenganmu”
nah karena tujuan keduanya sama-sama baik tapi tidak musyawarah maka akhirnya bertengkar. maka dari itu musyawarah itu penting dalam rumah tangga. dalam perkara apapun harus dimusyawarahkan agar berhasil dengan baik. nah jika sudah sama-sama salah seperti ini, apa yang harus dilakukan? manusia itu memiliki sifat salah dan lupa. salah dan lupa itu wajar. asal tidak salah dan lupa terus-terusan. jika salah segera dibenarkan dan jika lupa segera diingatkan dengan cara yang baik.
Maka jika salah seperti itu harus saling minta maaf dengan cara saling berjabat tangan. dengan berjabat tangan maka dosa-dosa keduanya akan berguguran melalui celah jari-jari. apalagi jika sang istri mau mencium tangan sang suami, pahalanya seperti mencium hajar aswad.
Dalam hadist juga disebutkan bahwa wanita itu seperti tulang rusuk. tulang rusuk itu bengkok jika dibiarkan akan terus bengkok, jika dipaksa diluruskan akan patah. maka tuntunlah dengan cara yang baik.
