Friday, March 17, 2017

Quote Dilan (Dia adalah Dilanku Tahun 1990) part 1



Quote Dilan (Dia adalah Dilanku Tahun 1990) part 1

Dilan adalah salah satu novel best seller karya Pidi Baiq. Novel ini bercerita tentang kisah kasih masa SMA antara Dilan dan Milea. Tokoh Dilan ini begitu digandrungi para pembaca terutama kaum hawa karna sifatnya yang tidak bisa ditebak. Meskipun Dilan seorang geng motor tapi dia bisa menunjukkan cintanya kepada Milea dengan cara konyol dan kata-kata yang bikin meleleh. Hahaha sebagai salah satu pembaca novelnya, saya juga jatuh cinta sama karakter si Dilan ini. nah di postingan kali ini saya mau nulis kata-kata atau quote yang ada dalam Novel Dilan (Dia adalah Dilanku Tahun 1990).

Part menarik dan quote dalam Novel Dilan (Dia adalah Dilanku Tahun 1990):

“Cinta itu indah. Jika bagimu tidak, mungkin karena  salah milih pasangan”

“Kekuatan cinta tak bisa cukup diandalkan. Untuk bisa mengatakannya, ada kebebasan bicara, tetapi keberanian adalah segalanya”

“Milea, ramalanku kita akan bertemu di kantin, ternyata salah. Maaf, tapi aku mau meramal lagi. Besok kita akan bertemu.” 

“Bismillahirohmanirahiim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada: Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Turut mengundang: Tuan Hamid Amidjaya (kepala sekolah).”

“Milea, kamu cantik. Tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja.”
“Pemberitahuan: sejak sore kemaren, aku sudah mencintaimu – Dilan”

Pada saat Nandan dan Dilan ngobrol dan di situ ada Milea, Rani, Dito dan Jenar. “kamu tau nggak? Aku suka Milea. Tapi malu mau bilang.” Terus si Nandan bilang “itu sudah bilang.” Dilan jawab lagi “aku kan bilang ke kamu, bukan ke dia.” Hahaha ada-ada aja si Dilan. Orang Milea nya ada di depannya eh ngomong nya ke orang lain. Bayangin kalo kalian jadi Milea pasti bakal salah tingkah deh.. hahaha

“Nanti kalau kamu tidur, percayalah aku sedang mengucapkan selamat tidur dari jauh. Kamu gak akan denger.”

“Selamat ulang tahun Milea. Ini hadiah untukmu. Cuma TTS. Tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing karena harus mengisinya. Dilan..” cowok mana yang bakal kepikiran buat ngasih kado ulang tahun sebuah TTS..hahaa meskipun Cuma sebuah TTS tapi itu malah bikin berkesan 

“Jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu. Nanti, besoknya orang itu akan hilang.”

“Kamu tahu caranya supaya aku nangis. Menghilanglah kamu di bumi.” 

“Sekarang kamu tidur. Jangan begadang. Dan jangan rindu. Berat. Kau gak akan kuat. Biar aku saja.”

“Bolehkah aku punya pendapat?
Ini tentang dia yang ada di bumi
Ketika Tuhan menciptakan dirinya
Ku kira Dia ada maksud mau pamer. (Dilan, Bandung 1990)”

“katakan sekarang
Kalau kue kau anggap apa dirimu?
Roti coklat? Roti keju?
Martabak? Kroket? Bakwan?
Ayolah!
Aku ingin memesannya
Untuk malam ini
Aku mau kamu (Dilan, Bandung 1990)

“Dik Jangan pergi jauh-jauh, kan ada darahku di tubuhmu.” Kalo yang ini puisi buat adiknya Dilan, Disa. 

“Hari ini, di Bandung, tanggal 2 Desember 1990, Dilan dan Milea, dengan penuh perasaan, telah resmi berpacaran. Hal-hal mengenai penyempurnaan dan kemesraan akan diselenggarakan dalam tempo yang selama-lamanya. Angin, untuk meniup rambutmu. Aku, untuk mencintaimu.”

Mungkin ada yang  mau nambahin quote ataupun part menarik dari novel ini boleh sharing di komentar yaaa. hhehehe 
oh iya kalau ada yang belum baca novelnya jangan khawatir, bentar lagi novel Dilan bakal di buat versi film. Tokoh Milea akan diperankan oleh Vanesha Prescilla sedangkan Dilan masih belum tahu siapa yang akan memerankan. hehehe semoga film nya gak kalah bagus dari novelnya :) 


Karya Sastra dan Macam-macam alur



Drama sebagai salah satu karya sastra

Drama berasal dari bahasa Yunani “Draomal” yang artinya bertindak, berbuat, berlaku, beraksi. Dengan kata lain drama adalah proyeksi kehidupan manusia dengan lakuan dan dialog dihadapan penonton. Drama merupakan salah satu karya sastra yaitu narasi. Narasi ada yang berupa fiksi dan ada yang nonfiksi. Narasi fiksi adalah karya sastra hasil pemikiran/ imajinasi seseorang misalnya esai (berbentuk prosa, seperti cerpen, novel, romance, hikayat), puisi (puisi lama dan baru /kontemporer) dan drama. Sedangkan narasi nonfiksi adalah cerita berdasarkan kronologis kejadian.
Unsur pembentuk sastra ada 2 yaitu:
      1.       Unsur intrinsic (pembentuk sastra dari dalam tubuh sastra itu sendiri) meliputi tema, penokohan, alur/plot, setting/latar, point of view (sudut pandang) gaya bahasa dan amanat
     2.       Unsur ekstrinsik (pembentuk sastra dari luar sastra) meliputi agama, sosial budaya, hukum, pendidikan dan lain-lain.
       
      Baca juga : Macam-macam paragraf



Macam-macam alur:
      1.       Alur maju (progresif) yaitu pengungkapan cerita dari sudut peristiwa-peristiwa yang terjadi dari  masa kini ke masa yang akan datang.
      2.       Alur mundur (regresif/flashback) yaitu pengungkapan cerita dari sudut peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau ke masa kini.
      3.       Alur campuran yaitu pengungkapan cerita kadang-kadang dijalin di atas peristiwa yang terjadi pada masa kini dan masa lampau kemudian kembali menceritakan masa kini.
      4.       Alur erat/rapat yaitu hubungan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya erat sekali, tidak ada 1 peristiwa pun yang dapat dihilangkan.
     5.       Alur longgar/renggang yaitu hubungan antara peristiwa tidak padu sehingga ada kemungkinan untuk menghilangkan salah satu peristiwa tanpa merusak keutuhan cerita.
     6.       Alur tunggal yaitu hanya menceritakan satu episode kehidupan.
     7.       Alur ganda yaitu menceritakan lebih dari episode kehidupan.
     8.       Alur menanjak yaitu jalan cerita (pertikaian /klimaks) terus naik tanpa turun, tanpa ada peleraian sampai puncak penyelesaian cerita.

Jenis-jenis Paragraf berdasarkan Kalimat Utama



Jenis paragraf berdasarkan pokok pikiran paragraf(kalimat utama):

       1.       Deduktif (kalimat utama berada di awal paragraf)
       2.       Induktif (kalimat utama berada di akhir paragraf)
a.       Generalisasi
b.      Analogi
c.       Kausal (sebab akibat), dibagi menjadi 3 sebab-akibat, akibat-sebab, sebab-akibat1 akibat2 dst.
       3.       Campuran (kalimat utama berada di awal dan akhir paragraf)
       4.       Deskriptif (tanpa kalimat utama)

        Baca Juga : Macam-macam Paragraf

Thursday, March 16, 2017

MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF


DENOTATIF DAN KONOTATIF

Denotatif adalah makna dasar, umum, apa adanya, netral, tidak tercampuri nilai rasa dan tidak berupa kiasan.
Konotatif adalah makna yang berupa kiasan atau yang disertai nilai rasa.
Denotatif
Konotatif
Baju Ahmad kebesaran. (makna: ukurannya terlalu besar)
Sang Raja memakai baju kebesaran. (makna: baju yang bersejarah)
Kemarin rumah Pak Ahmad kebakaran. (makna: penuh dengan api)
Ayah saya kebakaran jenggot (makna: marah)
Ani memetik bunga di taman. (makna: bunga)
Ani menjadi bunga desa di kampungnya (makna: gadis idaman)
Pak Ahmad menanam jagung. (makna: menanam)
Pak Ali menanam saham di pabrik besar. (makna: menginvestasikan)
Bunga-bunga di depan rumah saya berguguran. (makna: berjatuhan)
Pemuda itu gugur di medan perang. (makna: meninggal)
Adik saya jatuh dari sepeda. (makna: jatuh)
Pemuda itu jatuh hati kepada temanku. (makna: suka)
Daun itu sangat hijau. (makna: warnanya hijau)
Hasan masih hijau untuk menerima kenyataan ini. (makna: muda/ kecil)
Kita tinggal di daratan (makna: tanah)
Orang kaya itu adalah lintah darat. (makna: rentenir)
Ani lahir pada bulan purnama. (makna: bulan yang sedang purnama)
Wajah anak itu seperti bulan. (makna: cantik)