Sunday, June 30, 2024

FUNGI ATAU JAMUR

 FUNGI


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhubungan dengan jamur. Makanan, alat-alat rumah tangga dari kayu, pakaian yang kita simpan di tempat yang lembab sering cepat rusak karena ditumbuhi jamur. Demikian pula tanaman budi daya dapat terserang jamur. Selain itu jamur dapat menyebabkan penyakit pada manusia terutama penyakit kulit.

Namun demikian banyak pula jamur yang bermanfaat bagi manusia. Misalnya jamur kuping dan jamur merang dapat kita makan. Jamur juga digunakan untuk membuat roti, tempe, tape, kecap dan tauco. Berbagai antibiotik juga dihasilkan oleh jamur. 

A. Pengertian Jamur

Jamur berbeda dengan tumbuhan (plantae). Jamur berbentuk thallus, tubuhnya disusun oleh benang-benang hifa yang beranyaman membentuk miselium sedangkan plantae atau tumbuhan berbentuk kormus. Jamur tidak mempunyai klorofil dan dinding selnya pada umumnya dari kitin sedangkan plantae mempunyai klorofil dan dinding selnya dari selulosa.

Jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh hifa aerial yang telah terspesialisasi. Hifa aerial pada beberapa jamur berkembang membentuk struktur kompleks yang disebut badan buah. Di dalam badan buah terdapat alat reproduksi yang terdiri atas gametangium, sporangium atau konidium. Gametanium merupakan hifa yang berfungsi menghasilkan gamet, sporangium merupakan hifa yang berfungsi menghasilkan spora dan konidium merupakan hifa yang berfungsi menghasilkan spora vegetatif (konidiospora).

Ciri dan struktur jamur:

1. Bersifat eukariotik, dinding sel umumnya terdiri atas selulosa atau zat kitin

2. Tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof

3. Jamur bersel banyak (multi seluler) tubuhnya terdiri atas benang-benang yang disebut hifa

4. Hifa ada yang bersekat dan ada pula yang tidak bersekat. Hifa yang bersekat, pada setiap sekatnya merupakan satu sel yang mengandung satu atau beberapa inti. Sedangkan pada hifa yang tidak bersekat mengandung banyak inti

5. Hifa yang tumbuh ke atas tumbuh menjadi sporangiofor (tangkai spora) yang mengandung sporangium (kotak spora). Sporangium berisi spora sebagai alat perkembangbiakan

6. Hifa bercabang-cabang membentuk jaring-jaring yang disebut miselium yang berfungsi menyerap makanan dari substratnya

7. Hidup pada tempat yang lembab, mengandung zat organik, bersifat sedikit asam, dan kurang cahaya matahari

Perkembangbiakan Jamur dibagi menjadi 2 yaitu aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif)

1. Secara aseksual (tidak kawin) dengan cara:

a. Tunas atau kuncup: tunas yang dihasilkan disebut blastospora. Contohnya adalah Saccharomyces (jamur uniseluler)

b. Fragmentasi: memutuskan benang hifa yang dapat tumbuh menjadi individu baru.

c. Konidia: spora yang dihasilkan denan membentuk sekat melintang pada ujung hifa sehingga terbentuk banyak konidia. Contohnya penicillium dan aspergillus

d. Klamidospora: spora yang berdinding tebal

e. Spora (sporangiospora): spora yang terbentuk dalam kotak spora (sporangium)

f. zoospora: spora yang memiliki flagela sehingga dapat bergerak di dalam air.

2. Secara seksual yaitu dilakukan pembentukan spora generatif yaitu spora yang terbentuk sebagai hasil peleburan dua sel atau hifa secara konjugasi. Spora generatif contohnya

a. zigospora: adalah spora yang terbentuk oleh dua hifa yang kompatibel, contoh : rhizopus

b. askospora: adalah spora yang terdapat di dalam askus yang dibentuk oleh dua sel atau dua jenis hifa pada kelompok jamur ascomycotina

c. basidiospora adalah spora yang dibentuk pada basidium sebagai penggabungan dua jenis hifa pada kelompok jamur basidiomycotina


B. Klasifikasi Jamur

1. Zygomycotina, ciri-cirinya adalah:

a. Zygomycotina merupakan jamur yang mempunyai hifa bersifat sifonal yaitu hifa tak bersekat sehingga dalam setiap hifa dapat mengandung banyak inti

b. Dinding sel terbentuk dari kitin

c. Zygomycotina merupakan jamur yang sudah beradaptasi dengan habitat darat

d. Pada umumnya jamur ini bersifat saprofit

e. Perkembangbiakan secara vegetatif dengan membentuk spora dalam sporangium sedangkan reproduksi generatifnnya dengan menggunakan konjugasi.

Contoh:

a Rhyzopus nigricans dan RhyzopuS oligosporus yang dapat dimanfaatkan dalan pembuatan tempe. Jamur-jamur tersebut mampu memecah protein dan lemak meniads zat yang lebih sederhana.

b. Mucor mucido terdapat pada kotoran hewan, roti dan lain-lain.

c. Mucor javanicUS ditemukan pada ragi tapai dan mampu menguban tepung menjadi gula.


2. Ascomycota

Ascomycota umumnya mempunyai hifa bersekat dan senositik. Golongan Ascomycota ada yang bersifat saprofit, parasit, dan ada yang bersimbiosis.

Ciri khas dari jamur ini adalah mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus. Askus adalah suatu sel berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora (spora askus). Askospora merupakan hasil dari reproduksi seksual. Ascomycota tidak menghasilkan spora kembara.

Cara Reproduksi

a. Vegetatif (aseksual)

Reproduksi secara vegetatif dapat dilakukan melalui pembentukan:

1. kuncup (tunas), misalnya pada Saccharomyces.

2. konidia (konidiospora) misalnya pada Penicillium.

3. klamidospara, misalnya pada Fusarium.

4. fragmentasi

5. generatif (seksual)

b. Reproduksi generatif dengan cara membentuk spora di dalam askus, sehingga sporanya disebut ask contoh Ascomycota

a. Saccharomyces cerevisiae, disebut juga ragi atau khamir, bersel satu dan bersifat saprofit. Dimanfaatkan untuk pembuatan tapai, roti, dan alkohol. Dalarn keadaan anaerob (tanpa oksigen) dapat mengubah karbohidrat menjadi alkohol melalui proses fermentasi.

b. Penicilium notatum dan Penicilium chrysogenum, menghasilkan antibiotika yang disebut penisilin. Penisilin dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit infeksi oleh bakteri.

c. Penicilium camembert dan Penicilium roqueforti, dimanfaatkan untuk pembuatan keju.

d. Neurospora sitophila, dimanfaatkan untuk pembuatan oncom.


3. Basidiomycotina

Ciri utama Basidiomycotina adalah adanya basidium. Basidium merupakan suatu badan yang berasal dari satu buah sel yang menggelembung atau berbentuk gada dengan 4 eksospora atau bersekat-sekat. Masing-masing eksospora berisi 4 buah basidiospora.

Miseliumnya tersusun atas hifa yang bersekat-sekat dengan tubuh buahnya menpunyai bermacam-macam bentuk. Jamur ini dapat hidup sebagai parasit maupun saprofit dan sebagian sebagai mikoriza yaitu jamur yang hidup bersimbiosis dengan akar tanamnan.

Simbiosis ini ada yang bersifat saling menguntungkan dan ada yang menimbulkan kerugian bagi inangnya.

Cara Reproduksi

a. Vegetatif (aseksual)

Reproduksi secara vegetatif dengan pembentukan konidia, kuncup, dan fragmentasi miselium.

b. Generatif (seksual)

Jika hifa (+) bertemu dengan hifa H akan melebur dan terbentuklah saluran yang bersitat dikariotik. Sel dikariotik akhirnya tumbuh menjadi miselium baru. Dari miselium ini tumbuh tubuh buah (basidiokarp). Tubuh buah menghasilkan basidium yang di dalamnya terbentuk spora yang disebut basidiospora.

Beberapa contoh Basidiomycota

a. Ustilago (jamur api), parasit pada jagung, tebu, dan tidak memiliki tubuh buah.

b. Amanita sp., merupakan jamur beracun.

c. Volvariella volvacea (jamur merang), dibudidayakan untuk dimakan.

d. Auricularia polytricha (jamur kuping), hidup saprofit pada kayu yang telah lapuk dan dapat dimakan.

e. Puccinia graminis (jamur karat), parasit pada tumbuhan Gramineae dan tumbuhan dikotil. Jamur ini tidak memiliki tubuh buah dan sporanya berwarna merah.


4. Deuteromycota

Jamur yang dimasukkan ke dalam kelompok Deuteromycota adalah jamur yang belum diketahuí cara reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual dengan spora vegetatif. Karena belum diketahui cara reproduksi secara sekSual, maka kelompok jamur Deuteromycota disebut fungi imperfecti (jamur tak sempurna).

Beberapa contoh Deuteromycota

a. Flavus, menghasilkan racun aflatoksin yang dapat mematikan.

b. Fumigatus, menyebabkan penyakit paru-paru (aspergillosis) pada hewan dan kadang- kadang juga pada manusia.

C. Fusarium, merupakan parasit pada kentang, tomat, pisang, menyebabkan daun menggulung.

d. Chladosporium dan Curvularia, hidup sebagai saprofit atau parasit pada tumbuhan.

e. Trichophyton, penyebab penyakit kulit (dermatomikosis).

f. Aspergillus oryzae, untuk pembuatan sake (minuman khas Jepang) dan roti.

g. Aspergillus wentii, digunakan untukpembuatan kecap.


C. Mikoriza

Mikoriza merupakan simbiosis antara jamur dengan akar tanaman. Jamur yang bersimbiosis umumnya dari golongan Zygomycotina, Ascomycotina, atau Basidiomycotina. Ada dua tipe mikoriza, yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.

1. Ektomikoriza

Tubuh buah dari jamur simbion berbentuk payung, bola, atau bulat, hifanya hanya menembus lapisan epidermis akar dan tidak sampai ke korteks. Jamur ini tidak dapat tumbuh selain dengan bersimbiosis dengan akar tanaman. Jamur memperoleh bahan makanan seperti gula, vitamin dan asam amino, lemak dan lain- lain, sedangkan tumbuhan inang memperoleh air dan mineral dari dalam tanah lebih banyak.

2. Endomikoriza

Jamur simbion mempunyai hifa yang menembus hingga bagian korteks tanaman inang. Jamur endomikorisa mampu hidup sendiri tanpa harus tergantung pada inang. Endomikoriza ditemukan pada akar anggrek, bit, kol dan berbagai tumbuhan polong.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya sahabat :)