Drama Korea The Manipulated menceritakan tentang kisah seorang pemuda yang dijebak sebagai pembunuh. Ia awalnya adalah seorang pemuda biasa yang bercita-cita membuka toko bunga dan cafe. Ia bekerja paruh waktu di berbagai tempat seperti jasa pengantaran untuk mendapatkan uang demi membiayai adiknya yang masih sekolah. Ia juga punya seorang kekasih dan teman-teman yang peduli padanya.
Suatu hari, ia tiba-tiba ditangkap atas kasus pembunuhan seorang wanita di sebuah hotel. Semua bukti mengarah padanya mulai dari sidik jari, darah, bahkan air maninya pun terbukti berada di lokasi. CCTV di dekat TKP juga merekam keberadaannya di sana. Ia tidak bisa mengelak dan membantah meskipun ia bingung dan kaget bagaimana ia bisa menjadi pembunuh sedangkan ia sama sekali tidak kenal wanita itu.
Saat proses penyelidikan ada pengacara mendatangi nya dan membujuknya untuk mengaku guna mengurangi hukumannya. Namun ia bersikeras tidak mau. Pengacara tersebut ketika datang lagi memberi tahu bahwa adiknya bunuh diri saat live streaming. Hancur hatinya mendengar berita itu. Ia merenung dan hampir berubah pikiran untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah ia lakukan. Namun, suatu hari ada seorang narapidana baru yang masuk ke penjara. Ia bercerita kepada pemuda itu dan kisahnya sangat persis dengan kisahnya. Iapun akhirnya curiga dan ingin membalas dendam kepada orang yang telah menjebaknya. Ia meminta sipir untuk memanggil pengacara yang kemarin. Ia kemudian mencekik pengacara itu dan mengatakan bahwa pengacara itu adalah komplotan dari penjebak.
Pengacara itu mengadu kepada bosnya dan akhirnya ada perintah untuk menghabisi nyawa pemuda itu di penjara. Seorang tahanan yang paling kuat ditawari untuk membunuh pemuda itu dan akhirnya hari itu pun terjadi. Beruntung penyerangan itu berhasil dicegah oleh sipir yang jujur. Pemuda itu terselamatkan.
Pemuda itu akhirnya menyusun rencana untuk kabur dari penjara karena di penjara sudah tidak aman untuknya. Namun usahanya gagal. Ia dan beberapa narapidana lainnya dipindahkan ke tempat pengabdian. Padahal itu adalah tempat eksekusi. Di sana mereka menjadi boneka untuk dimainkan oleh para elite yang punya kuasa memanipulasi pembunuhan. Namun disanalah juga pemuda itu akhirnya berhasil kabur.
Ia menyusun rencana matang untuk menangkap otak dibalik manipulasi pembunuhan yang menimpa dirinya. Ia sangat bertekad dan bekerja sama dengan mantan narapidana yang sempat menjadi pendamping pendeta di penjara. Sipir yang baik hati juga akhirnya membantunya untuk meloloskan diri saat ia berhasil ditangkap kembali.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya sahabat :)