Sunday, January 19, 2025

Quote dalam Drama My Liberation Notes

My Liberation Notes adalah salah satu drama favorit penulis. Mengapa? Karena alur ceritanya seperti sangat relate dengan kehidupan masa sekarang. Selain itu banyak pelajaran dan juga motivasi yang ada dalam Drama My Liberation Notes. Apa sih kata-kata motivasi yang ada di drama My Liberation Notes. Langsung aja simak, berikut ini adalah beberapa quotes yang ada di drama My Liberation Notes. Check this out:


“Aku tahu tidak ada yang berubah meski dihapus, jadi aku harus bertahan.”

“Padahal jika suka seseorang, kita pasti mencari tahu dimana daerah tinggalnya.”

“Jika aku bisa duduk dan bekerja di sini bersamamu, pekerjaan memuakkan ini pasti akan jadi pekerjaan yang indah. Aku pasti bisa melalui semua ini. Sebenarnya aku hanya bersandiwara menjadi Wanita yang disukai banyak orang, dan menjadi Wanita sempurna. Aku ingin berimajinasi bahwa diriku yang sekarang adalah orang yang disukai dan selalu didukung orang lain sehingga hidupku nyaman. Aku ingin berpikir menjalani hariku dengan Bahagia bersamamu. Begitulah pikirku. Alih-alih merasa sengsara dan menderita saat tidak Bersama denganmu, aku berusaha semangat dengan memikirkanmu, bukankah aku hebat?”

“Tidak ada hal apapun yang terjadi, dan tidak ada orang yang menyukaiku. Karena sepertinya akan mati, jika terus menjalani hidupku yang begini, aku menggambar sosokmu di kepalaku. Dirimu yang akan ku temui suatu saat. Setidaknya bagi dirimu, aku tidak mungkin hanya orang biasa. Kau yang aku takt ahu siapa, dimana keberadaannya, bahkan belum pernah kutemui. Sebenarnya, siapa dirimu?”

“Orang akan menjadi baik saat punya uang dan saat mencintai. Memang begitu kenyataannya.”

“Teman sama seperti keluarga, kau tak pilih keluargamu. Tiba-tiba sejak lahir sudah jadi keluarga dan sudah jadi teman. Dialah yang ada di sebelah rumah.”

“Zaman Joseon lebih cocok untukku. Jika sudah dijodohkan aku mungkin akan berkata, “baiklah aku akan mencintainya dengan segenap hati. Meski hidupku seperti itu, aku pasti akan menurutinya. Aku merasa harus memilih seperti sekarang malah menyulitkan.”

“Aku suka zaman ini meski selalu ditolak. Aku pasti jadi pecundang jika lahir di zaman Joseon.”

“Orang-orang pandai dalam berbicara. Setelah melalui satu titik, kau akan mulai merayu dengan perkataanmu. Jika kau mulai diperhatiakn orang-orang karena caramu berbicara, maka semua hancur. Kau piker ada hal berguna dari semua hal yang aku katakan?  Tidak ada satupun. Karena itu, ku harap kau tak akan pernah melalui titik itu. Rasanya bagaikan memilih jalan pintas. Karena tak percaya diri dengan cara lain. Aku sudah terlanjut begini, jadi tidak aka keberanian untuk Kembali. Aku suka karena kau tak merayu orang lain dengan perkataanmu. Karena itu semua hal yang kau katakana sangatlah berharga.”

“Aku harap kita semua bisa Bahagia bagai sinar matahari yang terik tanpa sedih sedikitpun”

“Aku sudah muak. Entah apa yang salah dengan ini semua. Hanya saja aku merasa muak. Berhubungan dengan orang lain bagaikan pekerjaan bagiku. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan berat. Tidak ada hal apapun yang terjadi dan tidak ada orang yang menyukaiku.”

“Pria memang bisa sangat culas. Dia tahu Wanita mana yang akan tetap diam saat mereka memutarbalikkan fakta., padahal mereka yang salah.”

“Rumah dan jodoh itu akan datang tanpa harus dicari. Jodohmu akan datang saat sudah waktunya.”

“Setelah aku piker lgi, para pria brengsek di hidupku selalu melihatku dengan tatapan begitu. Tatapannya bagai berkata kau orang yang payah. Itu membuatku merasa menjadi orang yang menyedihkan yang tidak berguna sama sekali. Hal yang membuat kita muak dan marah adalah tatapan yang seperti itu. Sebuah hubungan yang terus terulang saat kita malah menemukan kekurangan kita  saat ingin mencari tahu sisi kita yang pantas dicintai. Dimana aku harus mencari jawabannya?”

“Aku mau bebas. Aku mau terbebaskan. Entah di mana terperangkapnya, tapi aku seperti terkurung. Aku tidak bisa merasa lega. Aku selalu merasa sesak. Aku ingin keluar dari rasa itu.”

 

“Pasti ada orang menyebalkan dimanapun kita berada, dan mereka tidak akan berubah. Lantas seharusnya aku yang berubah, tetapi aku tidak mau meredakan amarahku. Aramarhku itu tepat.”

“Menahan amarah yang menurut kita tepat ini sangatlah menyiksa. Mereka yang kerjanya tak becus tetap tidak mau diomeli. Dan aku takut dicap kolot jika memarahinya. Jadi aku menahannya.”

“Orang akan berubah setelah melakukan hal yang belum pernah dilakukan”

“Orang yang ku suka seutuhnya. Setelah ku pikir-pikir, aku tidak punya orang seperti itu dalam hidupku. Orang-orang yang aku sukai sekalipun pasti punya sisi yang membuatku tak nyaman. Kadang aku merasa kecewa, benci, dan juga merasa iri. Pasti ada hal yang mengganjal bagiku. Aku memang terlihat akrab dengan orang lain, tetapi sesungguhnya tidak ada orang yang benar-benar ku sukai seutuhnya. Apakah mungkin itu adalah alas an mengapa aku diam-diam menjadi muak? Mungkin saja itu adalah alas an mengapa aku selalu merasa sendiri dan terabaikan.”

“Aku ingin mencoba menemukan orang yang seperti itu. Aku tidak akan terpengaruh sama sekali meski orang itu selalu berubah pikiran. Aku hanya ingin terus menyukainya. Itu lebih baik dari pada menghadapi seseorang tanpa tujuan. Aku ingin menjalani hidup yang berbeda.”

 


No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya sahabat :)