Hwarang adalah drama Korea Selatan yang menceritakan tentang dua orang putra mahkota yang tinggal jauh dari kerajaan. Putra Mahkota yang satu adalah putra dari anak pertama raja. Ia tidak mengetahui identitas dirinya sama sekali. Ia tinggal jauh di luar kerajaan dan hidup sebagai petani. Ia diasuh oleh orang yang mengenal siapa dirinya yang sebenarnya. Ia diberi nama Moo Myung.
Sedangkan putra mahkota yang satunya, wajahnya disembunyikan oleh Ibunya. Ia hidup dalam persembunyian. Namanya adalah Sam Maek Jong. Tidak ada orang yang tahu bahwa ia adalah calon raja kecuali panglima yang selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Ibunya melakukan hal itu karena takut, calon raja itu diincar akan dibunuh oleh para menteri yang haus akan kekuasaan.
Keduanya menjalani hidup masing-masing dan tidak saling mengenal. Hingga suatu ketika keduanya dipertemukan karena seorang gadis bernama Ro Ah. Ia adalah anak seorang tabib terkenal di Silla. Ro Ah bekerja sebagai pencerita di pasar2. Banyak yang menunggu ia bercerita tentang kisah romantis pada masa itu.
Mo Myung yang tinggal di luar kerajaan hidup bersama dengan sahabat baiknya yang bernama Sun Woo. Mereka selalu pergi kemanapun bersama. Sun Woo bercerita ia sangat ingin pergi ke ibukota karena ia mempunyai keluarga di sana. Ayahnya dan adiknya masih ada di ibukota. Sementara untuk memasuki ibukota para petani harus mempunyai tanda anggota keluarga ibukota. Maka mereka sangat kesulitan untuk masuk ibu kota.
Sebagai teman yang baik Mo Myung membantu Sun Woo untuk menerobos masuk ibu kota melalui tembok dimana jarang orang ada di sana karena itu tempat pemenggalan kepala manusia. Akhirnya mereka berhasil masuk ke ibukota dan memulai pencarian mencari keluarga Sun Woo dengan modal kalung pemberian ayahnya.
Sampai suatu ketika ada kejadian, Sun Woo melihat seorang wanita mengenakan kalung yang mirip dengan miliknya. Ia menganggap bahwa itu adalah adik perempuannya. Ia sangat ceria dan cantik. Setelah itu Sun Woo tidak sengaja tersesat ke sebuah penginapan. Di sana ia melihat seorang pemuda dan ajudannya. Tidak sengaja ia mendengar percakapan kedua orang itu dan salah satunya memanggil pemuda itu dengan sebutan Raja. Ia terkejut dan kepergok oleh pengawalnya dan diburu. Mengapa? karena siapapun yang melihat wajah raja, harus dibunuh atas perintah ibu Suri. Agar tidak ada yang bisa melukai calon raja tersebut.
Sun Woo berlari menemui Mo Myung. Mereka dikejar oleh panglima tersebut dan akhirnya Sun Woo dan Mo Myung terkena tebasan pedang dan terluka parah. Ayah Sun Woo yang saat itu sudah tahu bahwa Sun Woo memasuki ibu kota, berusaha mencari keberadaan Sun Woo. Ia menemukan Sun Woo sudah berlumuran darah dan sedang sakarotul maut. Sayang sekali, nyawa Sun Woo tidak tertolong sementara Mo Myung dibawa dan diobati oleh ayah Sun Woo. Setelah tidak sadar beberapa hari, ia akhirnya sadar dan sangat sedih atas kepergian sahabatnya itu. Ia menaruh dendam kepada raja karena telah membunuh teman baiknya itu. Untuk mensiasati agar Mo Myung bisa keluar masuk ibukota, ia diberi nama Sun Woo oleh ayah Sun Woo.
Suatu ketika, Keluarga kerajaan mengadakan pesta perayaan ulang tahun raja. Sun Woo (Mo Myung) melihat seseorang yang ia kenal yaitu panglima yang ada disamping ratu berjalan di depannya. Sontak ia marah dan ingin membunuh panglima itu. Parade tersebut berhenti sejenak dan ratu turun dari kereta. Ia marah besar dan hendak memenggal kepala Sun Woo. Ayahnya yang melihat kejadian itu maju dan mohon pengampunan kepada ratu. Ayah Sun Woo dulunya adalah seorang yang sangat dicintai oleh ratu. setelah itu ratu memerintahkan pengawalnya untuk memenjarakan Sun Woo.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya sahabat :)