Friday, May 17, 2024
Kata Tanya Simple Past Tense
Sunday, May 12, 2024
PROTISTA
PROTISTA
Umumnya protista tersusun atas satu sel, tetapi ada pula yang tersusun atas banyak sel yang belum terdiferensiasi. Protista ada yang menyerupai tumbuhan, hewan atau jamur. Protista mirip tumbuhan mempunyai klorofil. Protista mirip hewan dapat bergerak aktif. Protista mirip jamur mempunyai struktur dan cara reproduksi yang berbeda degan sekelompik jamur.
A. Protista mirip Hewan
Protista yang memiliki ciri-ciri menyerupai hewan dikelompokkan dalam kelompok Protozoa. Semula protozoa dianggap sebagai hewan bersel satu. Semua fungsi fisiologi dan aktivitas hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri. Marilah kita simak uraian berikut.
1. Ciri-ciri Protozoa
a. Memiliki ukuran tubuh antara 3- 1000 mikron
b. Berkembang biak secara vegetatif (reproduksi aseksual) dengan membelah diri dan secara generatif (reproduksi seksual) dengan konjugasi atau pembentukan spora.
c. Respirasi dilakukan dengan difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya
d. Di dalam lingkungan yan gburuk, beberapa protozoa membetuk sista
e. Terdiri atas satu sel dan di dalam sitoplasmanya terdapat inti sel (nukleus) dan organel-organel
f. Cara hidupnya bersifat parasit atau saprofit
g. Dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak
2. Penggolongan Protozoa
Berdasarkan alat geraknya, protozoa dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu Rhizopoda (Sarcodina), Flagellata (Mastigophora), Ciliata (Ciliophora), dan Sporozoa.
a. Kelas Rhizopoda (Sarcodina)
Alat gerak Rhizopoda berupa protoplasma yang dijulurkan menjadi kaki semu yang disebut pseudopodia. Pseudopodia digunakan untuk bergerak dan menangkap mangsa.
Reproduksi dilakukan secara vegetatif dengan membelah diri secara langsung (pembelahan biner), yaitu tanpa melalui tahap pembelahan mitosis.
Rhizopoda memiliki inti sel yang berfungsi mengatur seluruh kegiatan di dalam sel. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai alat pengeluaran (ekskresi) demi terpeliharanya nilai osmosis isi sel. Selain itu ada pula vakuola makanan yang beredar di dalam sitoplasma dan berfungsi sebagai alat pencernaan makanan..
Dalam kondisi yang buruk (lingkungan tidak sesuai) dapat membentuk sista yang tidak aktif yang dapat bertahan lebih lama.
Contoh:
1) Entamoeba ginggivalis, hidup di gigi dan gusi manusia yang kotor.
2) Foraminifera, hidup di laut dan memiliki kerangka luar dari zat kapur.
3) Radiolaria, hidup di laut dan memiliki kerangka luar dari zat kersik.
4) Amoeba proteus, hidup bebas di air tawar.
5) Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.
6) Entamoeba coli, penghuni alami usus besar manusia, kadang-kadang dapat menyebabkan diare.
b. Flagellata atau Mastigophora
Flagellata mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Mempunyai bulu cambuk (flagel) sebagai alat gerak.
2) Bentuk tubuhnya yang tetap karena permukaan tubuhnya tertutup oleh pelikel yang ketat.
Berdasarkan ada tidaknya klorofil Flagellata dibagi menjadi dua kelompok.
a) Fitoflagellata, merupakan Flagellata yang memiliki klorofil, bersifat autotrof.
b) Zooflagellata, yaitu flagellate yang tidak memiliki klorofil. Hidupnya sebagai atau parasit.
Contoh Zooflagellata:
(1) Leismania donovani, menyebabkan penyakit kala azar yang ditandai demam dan anemi.
(2) Leismania tropica dan Leismania brasiliensis, menyebabkan penyakit kulit.
(3) Trichomonas vaginalis, habitat pada vagina dan saluran urine.
(4) Trypanosome, parasit pada hewan dan manusia.
c. Ciliophora atau Ciliate
Ciliophora memmpunyai ciri sebagai berikut.
1) Alat geraknya berupa bulu getar (cilia)
2) Tubuh hewan ini terdiri atas satu sel yang mempunyai bentuk yang tetap
3) Habitatnya di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan ada yang hidup parasit maupun saprofit pada makhluk hidup
4) Berkembang biak dengan pembelahan biner . Contoh : Balantidium coli, Paramecium caudatum, Didinium, stentor, dan suctoria
d. Sporozoa
Hewan ini tidak memiliki alat gerak, bersifat parasit. Reproduksi vegetatif dengan schizogoni dan sporogoni, sedangkan reproduksi generatif dengan fertilisasi mikrogamet dan makrogamet. Contoh: Plasmodium malariae, Plasmodium falcifarum, dan Plasmodium vivax.
Parasit Plasmodium menimbulkan penyakit dalam bentuk sporozoit. Penularan penyakit malaria terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Dalam hidupnya, Plasmodium berkembang biak dengan dua cara.
1) Secara kawin berlangsung dalam tubuh nyamuk Anopheles. (sporogoni).
2) Secara tak kawin berlangsung dalam tubuh manusia. (schizogon;)
Pada saat nyamuk Anopheles mengisap darah, air liurnya yang mengandung sporozoit masuk ke dalam peredaran darah manusia dan masuk ke dalam hati. Sporozoa berkembang menjadi kriptozoit siklus ini disebut eksoeritrositik. (karena terjadi di luar rel darah merah) Selanjutnya kriptozoit masuk dan menyerang sel darah merah dan berubah menjadi tropozoit dan disebut siklus eritrositik. Tropozoit berkembang biak secara aseksual melalui pembelahan menjadi merozoit. Proses pembelahan ini disebut skizogoni.
Setelah proses skizogoni selesai, eritrosit pecah dan merozoit terlepas ke dalam aliran darah (sporulasi). Sel merozoit dapat menginfeksi sel darah merah (eritrosit) baru dan akan terbentuk lagi generasi baru dengan cara yang lama.
Setelah dua atau tiga generasi, sebagian merozoit tumbuh menjadi bentuk seksual, yaitu gametosit. Gametosit betina disebut makrogametosit dan gametosit jantan disebut mikrogametosit. Jika penderita malaria digigit nyamuk Anopheles, maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terisap oleh nyamuk. Di dalam tubuh nyamuk, mikrogametosit berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan makrogametosit berubah menjadi makrogamet (gamet betina).
Perkawinan antara mikrogamet dengan makrogamet dalam tubuh nyamuk menghasilkan zigot. Zigot membentuk ookinet yang akan menembus dinding lambung nyamuk dan tumbuh menjadi oosista. Jika oosista pecah, maka keluarlah sporozoit, yang sebagian di antaranya menuju ke kelenjar air liur nyamuk. Sporozoit akan menginfeksi manusia dan seterusnya.
B. Protista Mirip Tumbuhan
Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan adalah ganggang (alga). Semula semua anggota ganggang dimasukkan ke dalam tumbuhan. Saat ini ganggang termasuk ke dalamkingdom Protista (kecuali ganggang hijau-biru yang masuk kingdom Bacteria).
1. Ciri-Ciri Ganggang
Ganggang memiliki ciri-ciri sebagai berikut
a. Tubuhnya terdiri atas satu sel atau banyak sel yang dapat berbentuk koloni, filamen, atau benang, dan umumnya berlendir.
b. Sel bersifat eukariotik, berklorofil sehingga bersifat autotrof.
c. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati sehingga termasuk tumbuhan talus (Thallophyta).
e. Hidup di tempat basah, di perairan tawar, dan di laut yang masih ditembus cahaya matahari. Ganggang bersel satu merupakan fitoplankton (plankton tumbuhan) di perairan.
d. Sel-sel belum terdiferensiasi dan memiliki pigmen yang beraneka ragam sesuai jenisnya.
f. Reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Secara vegetatif dengan| membelah diri (terutama pada ganggang bersel satu), fragmentasi (pada ganggang berbentuk benang atau filamen), dan membentuk zoospora (spora yang bergerak). Secara generatif dengan konjugasi.
2. Klasifikasi Ganggang
Ganggang dikelompokkan menjadi 6 divisi, yaitu Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrhophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rbodophyta.
a. Euglenophyta
Euglenophyta terdiri atas satu sel, memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Organisme ini juga mirip hewan karena memiliki bulu cambuk (flagela), memiliki bintik mata (stigma), dan tidak mempunyai dinding sel. Contohnya adalah Euglena viridis. Euglena hidup di air tawar. Selain berfotosintesis, Euglena juga memakan zat-zat organik yang tersedia sehingga juga bersifat heterotrof. Reproduksinya secara vegetatif dengan pembelahan biner.
b. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Ganggang ini hidup di air tawar dan air laut, terdiri atas satu sel dan ada yang berkoloni. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan sel atau secara seksual dengan peleburan gamet. Anggotanya dibedakan menjadi 3 kelas seperti berikut.
1) Xanthophyceae (ganggang hijau-kuning), memiliki pigmen hijau (klorofil) dan kuning
(xantofil), misalnya Vaucheria.
2) Chrysophyceae (ganggang cokelat keemasan), memiliki pigmen keemasan (karoten)
dan klorofil. Contohnya yang uniseluler adalah Ochromonas, dan yang membentuk
koloni adalah Synura.
3) Bacillariophyceae (diatom), hidup di permukaan tanah basah dan di laut. Dinding sel
tersusun atas dua belahan, yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Contohnya
Navicula dan Pinnularia.
c. Pyrrhophyta (Ganggang Api)
Anggota Pyrrhophyta sering disebut juga Dinoflagellata. Umumnya hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar. Organisme ini tubuhnya tersusun atas satu sel, berdinding sel, dan dapat bergerak aktif. Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri. Contohnya adalah Noctiluca miliaris yang dapat mengeluarkan cahaya karena, mengandung fosfor sehingga laut tampak bercahaya pada waktu malam. Peristiwa demikian disebut bioluminesensi.
d. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Chlorophyta memiliki klorofil yang terhimpun di dalam kloroplas sehingga berwarna hijau. Sebagian besar Chlorophyta hidup di air tawar, dan hanya sedikit yang hidup di laut. Sebagai catatan, berdasarkan penelitian tentang materi genetik ada yang mengelompokkan ganggang hijau ke alam tumbuhan.
Reproduksi vegetatif Chlorophyta
Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan membelah diri, fragmentasi, dan membentuk zoospora. Membelah diri dilakukan oleh ganggang bersel satu. Fragmentasi dilakukan oleh ganggang berbentuk benang atau koloni. Zoospora atau spora kembara adalah spora yang memiliki flagela sehingga dapat bergerak (berenang) secara bebas.
Reproduksi generatif Chlorophyta
Reproduksi generatif umumnya dilakukan dengan konjugasi. Akan tetapi ada pula ganggang hijau yang dapat menghasilkan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum). Pertemuan gamet jantan dan gamet betina, menghasilkan zigot yang dapat tumbuh menjadi individu baru (ganggang baru).
Klasifikasi Chlorophyta
1) Chlorophyta bersel satu tidak bergerak. Contoh: Chlorella, hidup sebagai fitoplankton
di air tawar; Chlorococcum, hidup di air tawar dan di tanah yang basah.
2) Chlorophyta bersel satu dapat bergerak. Contoh: Chlamydomonas.
3) Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak.
Contoh: Hydrodictyon, hidup di air tawar dengan koloni berbentuk jala.
4) Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak.
Contoh: Volvox, hidup di air tawar dengan koloni berbentuk bola yang terdiri atas
kumpulan sel-sel yang masing-masing berflagela.
5) Chlorophyta berbentuk lembaran.
Contoh: Ulva, hidup di air laut dan air payau dengan cara menempel pada kayu. Chara, hidup di air tawar yang biasanya melekat pada batu-batuan. Reproduksi generatif kedua ganggang tersebut dilakukan dengan pembuahan ovum oleh spermatozoid yang akan membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi individu baru.
6) Chlorophyta berbentuk benang.
Contoh: Oedogonium, hidup di air tawar dan melekat di dasar perairan; Spirogyra, hidup di air tawar dan memiliki kloroplas yang berbentuk seperti pita yang melingkar menyerupai spiral. Reproduksi generatif secara konjugasi.
Cara konjugasi Spirogyra
Jika dua benang Spirogyra yang berlainan jenis (+) dan (-) berdekatan pada tiap-tiap sel yang berdekatan tumbuh tonjolan yang saling mendekat membentuk pembuluh. Melalui pembuluh tersebut terjadi plasmogami (persatuan plasma) yang diikuti dengan kariogami (persatuan inti) membentuk zigospora yang diploid. Zigospora mengalami pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel yang haploid. Umumnya hanya satu sel di antara 4 sel yang akan tumbuh menjadi individu baru.
e. Phaeophyta (Ganggang Cokelat)
Phaeophyta umunya berbentuk benang atau lembaran dan menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki alat seperti akar, batang dan daun. Selain memiliki klorofil, ganggang cokelat juga memiliki zat warna fukoxantin sehingga berwarna cokelat. Sebagian besar ganggang ini hidup di laut dan hanya sebagian kecil hidup di air tawar
reproduksi Phaeophyta
Reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi. Reproduksi generatif dilakukan dengan cara membentuk alat perkembangbiakan yang disebut konseptakel yang menghasilkan spermatozoid atau ovum. Jika spermatozoid membuahi ovum akan terbentuk zigot yang akan tumbuh menjadi individu baru. Contoh:
1) Fucus, hidup di laut yang dingin
2) Turbinaria dan Sargassum
Sargassum hidup di perairan tropis dan tumbuh mengapung dengan kantong-kantong udara
f. Rhodophyta (Ganggang Merah)
Rhodophyta tubuhnya bersel banyak dan berbentuk seperti lembaran. Tubuhnya selain mengandung klorofil juga mengandung pigmen fikoeritrin yang berwarna merah. Ganggang ini hidup di laut.
Reproduksi vegetatif Rhodophyta
Reproduksi vegetatif dimulai dengan tumbuhan ganggang yang diploid menghasilkan spora jantan dan betina yang masing-masing haploid. spora jantan akan tumbuh menjadi ganggang jantan dan membentuk spermatozoid (sel kelamin jantan) spora betina tumbuh menjadi ganggang betina yang membentuk sel telur (ovum)
Reproduksi generatif Rhodophyta
Reproduksi generatif dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. zigot tumbbbuh menjadi ganggang merah yang diploid. Contoh : eucheuma spinosum, gelidium, dan gracilaria
C. Protista Mirip Jamur
Kelompok Protista mirip fungi meliputi jamur lendir (Myxomycotina) dan beberapa jamur bersel satu. Organisme ini tidak memiliki kloroplas sehingga bersifat heterotrof.
Jamur Lendir mempunyai bentuk tubuh seperti masa protoplasma yang dapat bergerak pada tanah yang banyak mengandung humus/ zat organik. masa protoplas / lendir dapat tumbuh dan bergerak mencari makanan. pada saatnya masa protoplas ini akan berhenti tumbuh dan berhenti bergerak, lain akan membentuk sporangium yang menghasilkan spora. spora yang terbentuk dapat berkembang di dalam air menjadi beberapa sel kembar yang berflagel dan dapat bergerak. pada tempat yang sesuai sel ini akan melepaskan flagelnya dan tumbuh menjadi masa protoplas yang baru. cotoh fuligo varians dan aethalium septicum.
Oomyotina mempunyai hifa yang tidak bersekat dan dinding sel dari selluloosa Oomycotina berkembang biak secara vegetatif dengan zoospora berflagel dua dan reproduksi secara generatif dengan oospora. contoh kelompok OOmycotina adalah saprolegnia, phytophtora, dan plasmofhora viticola.
Ascomycotina uniseluler mempunyai hifa karena tubuh hanya terdiri atas satu sel dengan dinding sel terbentuk dari kitin. Reproduksi generatifnya dengan askospora sedangkan repfoduksi vegetatifnya dengan pembentukan tunas.
contoh kelompok ascomycotina adalah sacharomyces cereviceae (untuk membuat roti dan alkohol), sacharomyces ellipsoid, dan sacharomyces tuac.