Cinta Sementara,
Sahabat Selamanya
Tet
Tet, terdengar suara klakson mobil fany datang menjemput clara.
Mama
Clara : “ Sayank cepetan!!!! Fany sudah
nunggu tuh.”
Clara : “ Iya ma!! Suruh nunggu bentar.”
Mama Clara :
“ kamu itu nggak berubah ya, makanya belajar bangun pagi donk sayank, biar
nggak ribet tiap pagi.”
Clara :
“ Iya mama, bawel deh. Dada mama !” ( cipika cipiki dengan mama kemudian
berlari ke mobil Fany).
Fany : “ Mari Tante!”
Mama
Clara : “ Iya, hati-hati.”
Tiba di sekolah dan berjalan menuju
kelas. Semua orang menatap ke arah Fany dan Clara sambil tertawa.
Fany : “ Ra, mereka kenapa sih?”
Clara :
“ Gue juga nggak tau, emang ada yang salah ya? Perasaan penampilan loe oke oke
aj deh!”
Fany :
“ Penampilan loe juga o……..k, eh bentar deh ( berhenti jalan) haha… pantes aja,
lihat deh kaos kaki loe. Hahaha masa satu item satu putih.( puas tertawa)
Clara :
( melihat kaos kakinya) “ Oh my God, pantes aja. ( lari ke kelas lalu disusul
Fany)
Fany :
“ Haduh… loe tadi mikirin apa sih Ra, sampai-sampai pakai kaos kaki saja salah”
(sambil tertawa)
Clara : “ Puas banget loe ketawanya!” (
dengan muka cemberut L)
Fany : “ Iya iya.. bercanda kok, gitu aja
ngambek.”
Bel istirahat berbunyi. Clara dan Fany
ke kantin. Dengan kaos kaki yang compang-camping Clara mencoba tampil PD, tapi
Clara itu orangnya paling memperhatikan penampilan. Clara berfikir untuk
membeli kaos kaki warna putih buat memperbaiki penampilannya. Clara pun pergi
ke koperasi siswa dengan Fany untuk membeli kaos kaki.
Clara : “ Temenin gue ke koperasi ya! Gue
mau beli kaos kaki.”
Fany : “ oke.”
Clara :
“ Berapa Bu? ( mau mengambil uang dari sakunya) haduh,, uang gue udah abis buat makan tadi. Gimana
nih?”
Fany : “ Haduh,uang gue juga udah abis.
Masa loe nggak jadi beli sih Ra?”
Tiba-tiba ada cowok datang dan
membayar kaos kaki Clara. Ternyata dia itu Bryan.
Clara : “ Lho.. kok loe yang bayar?”
Bryan : “ Udahlah nggak apa-apa.
Sekali-kali amal. (tersenyum dan pergi)
Bel pulang berbunyi. Clara dan Fany
keluar dari kelasnya.
Fany :
“ Eh, Ra, Sory ya gue nggak bisa nganterin loe pulang. Tadi mamaku pesen suruh
pulang cepet,soalnya gue di suruh nemenin belanja. Sory banget ya Ra!”
Clara :
“ Iya, nggak apa-apa kok. Gue bisa pulang sendiri kok. ntar gue suruh jemput sopir aja.”
Fany :
“ ya udah gue pulang duluan ya. Bye.”
Clara :
“ Bye.”
Clara
menelfon sopirnya untuk menjemputnya.
Pak Maman :
“ Hallo.”
Clara :
“ Hallo pak Maman, pak tolong jemput aku di sekolah. Sekarang ya!”
Pak Maman ;
“ Maaf Non, nggak bisa, ini saya sedang nganterin Ibu”
Mama Clara :
“ Siapa pak?”
Pak Maman :
“ Ini, Non Clara.”
Mama Clara :
“ Sini Pak handphonenya”( mengambil hp pak Maman).
“ Hallo sayank, ada apa?”
Clara :
“ Ma, suruh Pak Maman jemput aku dong!”
Mama Clara :
“ Nggak bisa sayank, Pak Maman lagi nganterin Mama.”
Clara :
‘ Yah, Mama.”
Mama Clara :
“ Naik taxi aja ya!”
Clara : “ Iya deh, iya.” ( mematikan
telfonnya) “ Huh,, Mama nyebelin banget” (gumamnya)
Tiba-tiba
datang cowok mengendarai motor menghampiri Clara. Saat dia membuka helm..
Clara : “ Ha,, Bryan lagi. Mau apa dia?
Masa mau nagih uang 5.000 tadi.” ( pikirnya dalam hati)
“ Bryan, loe kok belum pulang? Oh iya,
masalah kaos kaki tadi makasih ya. Kalo masalah uang, besok aja gue ganti.
Soalnya kalo sekarang gue lagi gak bawa uang.”
Bryan : “ Hhaha Clara Clara, siapa juga
yang mau nagih utang. Gue kan udah bilang kalo ngamal, jadi loe gak usah
ganti.”
Clara : “ Oh kirain.”
Bryan : “ Loe nggak pulang?”
Clara : “ Gue lagi nunggu taksi.”
Bryan : “ Bareng gue aja.”
Clara : “ Ehmm gimana ya?”
Bryan : “ Udah kelamaan mikirnya, ayo naik!
Ini helmnya.”
Clara : “ Ya udah deh.”
Sesampainya di rumah Clara…..
Clara : “ Makasih ya Yan.”
Bryan : “ Oke sama-sama. Jadi ini rumah loe
Ra?”
Clara : “ Iya.. Nggak mampir dulu Yan?”
Bryan : “ Kapan-kapan aja Ra, gue lagi ada
urusan.”
Clara : “ Oh gitu.. Ya udah hati-hati di
jalan.. Bye”
Bryan :
“ Oke.. Bye.”
(Hari
ini gue apes mulu deh kayaknya. Tapi berkat keapesan gue, finally gue bisa
kenal deket ama Bryan.
Sebenernya dia tuh keren, cakep, baik lagi, tapi kebaikannya itu nggak cuma
buat gue aja. Banyak kok cewek yang di bantuin ama dia. Gue nggak ngarep deh
kalo dia punya felling ama gue. Kenapa jadi mikirin dia?)
Sementara
itu di luar Mall…..
Fany : “ Mama, tadi belanja apa aja sih?
kok lama banget.”
Mama
Fany : “ Cuma belanja keperluan dapur
sama baju kok sayang.”( sambil membuka-buka barang belanjaannya.) Tiba-tiba dompet Mama Fany diambil pencopet.
“ Copet, Copet. Tolong ada copet.”
Bryan
yang mendengar teriakan mama Fany datang dan menghajar copet itu. Lalu
memberikan tasnya pada mama Fany.
Bryan :
“ Ini tante tasnya.”
Mama Fany :
“ Makasih ya Nak”
Fany :
“ Bryan.”
Bryan :
“ Eh Fany.”
Mama Fany :
“ Kamu kenal Fan?”
Fany :
“ Iya Ma, ini temen SMA Fany, Cuma beda kelas.”
Bryan :
“ Hallo tante.” (berjabat tangan dengan mama Fany)
Mama Fany :
“ Kamu nggak kenapa-kenapa kan?”
Bryan :
“ Nggak kok tante.”
Fany :
“ Loe ngapain di sini Yan?”
Bryan :
“ Lagi nganterin nyokap shoping.”
Fany :
“ Oh,, Ya udah kalau gitu, gue duluan ya. Makasih soal tadi.”
Bryan :
“ Iya, sama-sama.”
(
Hem, Bryan itu udah ganteng, baik lagi. Beruntung banget tuh yang jadi
pacarnya. Tapi ngomong-ngomong dia udah punya pacar belum ya? Kayaknya gue
harus cari tau nih, ya kali aja belum punya. Kan ada lowongan buat gue. Hehe )
Keesokan
harinya, Fany pun mencari tahu tentang Bryan. Dari informasi yang dia dapat
ternyata Bryan itu belum punya pacar.
Pada jam istirahat Fany pergi ke kantin.
Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika dia melihat Bryan yang sedang duduk di
taman. Fany pun memperhatikan Bryan. Clara yang datang dari kelas menghampiri
dan mengejutkan Fany.
Clara : “ Hayo, ngapain ngliatin Bryan
terus, kamu naksir dia ya? Ngaku aja deh!”
Fany : “ Apaan sih! Siapa juga yang lihatin
dia. Gue itu nungguin kamu tau!” (mengelak tuduhan Clara)
Clara :
“ Beneran nih nggak lagi lihatin Bryan?”( terus menggoda Fany)
Fany : “ Nggak. Eh ya udah kita ke kantin
aja yuk! Gue udah laper nih.” (merangkul pundak Clara)
Clara :
“ oke. Gue juga udah laper.”
Enam
bulan lamanya semester satu berakhir, sikap Bryan yang sehari-hari selalu
perhatian pada Clara dan Fany membuat mereka semakin menyukainya. Clara tidak
mengetahui kalau Fany itu menyukai Bryan begitu juga sebaliknya. Hingga suatu
ketika mereka berdua mengajak Bryan untuk makan malam di Cafe dekat sekolahan.
Bryan pun menerima ajakan mereka. Ketika tiba di Café Clara dan Fany bertemu.
Fany :
“ Clara, ngapain loe kesini? Kok tumben banget sih!”
Clara :
“ Loe sendiri ngapain Fan?”
Fany :
“ Gue ke sini mau ketemu Bryan, nah loe?”
Clara :
" Gue juga ada janji sama Bryan.”
Fany : “ Loe ada janji sama Bryan? Sejak
kapan loe deket sama Bryan? Kok gue nggak pernah tau!”
Clara : “ iya, memangnya kenapa? Loe
sendiri deket sama dia nggak bilang-bilang
ke gue! ”
Fany :
“ itu bukan urusan loe. Loe suka ya sama Bryan? Ngaku aja deh!”
Clara :
“ Iya gue suka sama Bryan. Paling loe juga suka padanya!”
Fany :
“ emang gue juga suka sama dia. Masalah buat loe?”
Bryan : “ Eh, kalian kok malah di sini. Yuk
masuk ke dalam, katanya mau makan malam.
Fany & Clara : “ Iya.”
Sejak kejadian di Café itu, Clara dan
Fany tidak pernah menyapa satu sama lain, mereka bermusuhan dan bersaing untuk
mendapatkan Bryan. Bryan yang lama-lama mengetahui permasalahan itu merasa
bersalah dan membuat rencana agar persahabatan mereka kembali baik seperti
dulu. Bryan menemui Fany lalu mengundang untuk makan malam di rumahnya. Begitu
juga dengan Clara.
Sebenarnya Bryan
itu sudah mempunyai tunangan, tapi tak ada seorang pun yang mengetahuinya,
Karna mereka bertunangan di Amerika. Saat makan malam Bryan akan menjelaskan
semuanya pada Fany dan Clara.
Fany : “ Eloe? Ngapain loe di sini? Loe
mau ngerusak makan malam gue sama Bryan ya? Pergi sana loe!”
Clara : “ Siapa juga yang ngrusak makan
malam loe! PD banget loe. Gue kesini karna di undang Bryan. Loe kali yang mau
ngrusak makan malam gue!”
Bryan :
“ Eh, kalian sudah datang. Ayo silahkan masuk.”
Clara & Fany : “ Iya.”
Bryan : “ Makasih kalian mau datang. Aku di
sini cuma mau bilang sama kalian. Sebenarnya aku itu sudah punya tunangan.”
Clara & Fany : “ Hah!!!” (terkejut)
Fany : “ Kenapa loe nggak bilang dari
dulu! Kalau tau begitu aku nggak akan ngejar-ngejar kamu!” (sangat kecewa)
Bryan : “ Aku kan nggak tau kalau dari dulu
kalian itu menyukaiku. Selama ini aku itu Cuma nganggep kalian sebagai sahabat.
Lagi pula kalian juga nggak pernah tanya apa aku udah punya pacar atau belum.
Iya kan?”
Clara : “ Iya emang sih. Tapi asal loe tau
aja ya, gara-gara loe persahabatan gue sama Fany jadi ancur.”(dengan muka marah)
Bryan : “ Oke oke, aku minta maaf karna
udah ngerusak persahabatan kalian. Aku akan menebus kesalahanku. Maka dari itu
aku ngundang kalian ke sini supaya kalian itu bisa bersatu kembali. Kalian mau
maafin aku dan bersahabat seperti dulu lagi kan?”
Fany : “ mmmm Iya gue maafin loe kok,
Yan. Clara gue minta maaf ya atas semua kesalahanku selama ini. Loe mau kan
sahabatan sama gue lagi?”(mengulurkan tangan ke Clara)
Clara : (menerima uluran tangan Fany) “ Gue
udah maafin kalian berdua kok. Dan Fany, gue juga minta maaf sama loe ya atas
sikap maupun kesalahan gue.”
Fany : “ Iya Ra, gue maafin kok. Mulai
sekarang kita berteman lagi kan Ra?” (mengulurkan jari kelingkingnya)
Clara : “ Iya dong Fan. (membalas uluran
jari kelingking Fany) Best friend forever. Mulai sekarang kita harus saling
terbuka, nggak boleh rahasia-rahasiaan. Oke!”
Fany : “ Oke deh bos.”
Bryan : “ Nah gitu dong. Kalau gini kan
lebih asyik, hehe
Sejak
saat itu persahabatan Fany dan Clara mulai membaik lagi. Bryan pun sekarang menjadi
sahabat baik mereka. Mereka berjanji akan selalu berkata jujur satu sama lain
dan nggak akan mempertaruhkan persahabatan mereka demi apapun.
~~~
Tamat ~~~